Rabu, 12 November 2014

KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS





A.     Kunjungan Konseling pada Masa Nifas
Kunjungan masa nifas minimal dilakukan 4 kali selama masa nifas.
  1. Kunjungan I ( 6 – 8 jam post partum )
a)      Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri
b)      Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta melakukan rujukan bila perdarahan   berlanjut
c)      Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan yang disebabkan atonia uteri
d)     Pemberian ASI awal
e)      Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
f)       Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi
g)      Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik

  1. Kunjungan ke-2 ( 6 hari post partum )
a)      Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal
b)      Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan
c)      Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup
d)     Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan
e)      Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui
f)       Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir

  1. Kunjungan ke-3 ( 2 minggu post partum )
Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.

  1. Kunjungan ke-4 ( 6 minggu post partum )
a)      Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas
b)      Memberikan konseling KB secara dini

2.2         Perawatan Masa Nifas
Perawatan puerperium dilakukan dalam bentuk pengawasan sebagai berikut:
Rawat Gabung ( roming in )
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama. Tujuannya agar terbentuk ikatan antara ibu dan bayinya dalam bentuk kasih sayang (bounding attachment), sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya, memberikan ASI sehingga kelancaran pengeluaran ASI terjamin.
  1. Pemeriksaan umum meliputi kesadaran penderita, keluhan yang terjadi setelah persalinan.
  2. Pemeriksaan khusus meliputi pemeriksaan fisik, tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.
  3. Payudara
    Perawatan payudara sudah dimulai sejak hamil sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi mulai disusui, isapan pada puting susu merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oxitosin dikeluarkan oleh hipofisis. Produksi akan lebih banyak dan involusi uteri akan lebih sempurna.
  4. Lochea; lochea rubra, lochea sanguinolenta
  5. Luka jahitan, Luka jahitan apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda infeksi ( kalor, dolor, turbor, dan tumor ).
  6. Mobilisasi
    Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring ke kiri dan kekanan serta diperbolehkan untuk duduk, atau pada hari ke – 4 dan ke- 5 diperbolehkan pulang.
  7. Diet
    Makan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayuran dan buah-buahan.
  8. Miksi
    Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya, paling tidak 4 jam setelah kelahiran. Bila sakit, kencing dikaterisasi.
  9. Defekasi
    Buang air besar dapat dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila sulit bab dan terjadi obstipasi apabila bab keras dapat diberikan laksans per oral atau perektal. Jika belum biasa dilakukan klisma.
  10. Kebersihan diri
Anjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh, membersihkan daerah kelamin dengan air dan sabun, dari vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang kemudian anus, kemudian mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan kelamin.
  1. Menganjurkan pada ibu agar mengikuti KB sendini mungkin setelah 40 hari (16 minggu post partum)
  2. Imunisasi
    Menganjurkan ibu untuk selalu membawa bayinya ke RS, PKM, posyandu atau dokter praktek untuk memperoleh imunisasi.

2.3         Tujuan Asuhan Masa Nifas
Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas, yaitu:
  1. Untuk mempercepat involusi uterus ( rahim )
  2. Untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologisnya.
  3. Melaksanakan skrining yang komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
  4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayisehari-hari.
  5. Memberikan pelayanan KB.
  6. Mendapatkan kesehatan emosi.

2.4         Perubahan yang Terjadi pada Masa Nifas
  1. Perubahan fisiologis:
  • Terjadi proses involusio, keluar lochea, perut ibu kelihatan besar.
  1. Perubahan psikologis:
Muncul berbagai ekspresi akibat berlalunya peristiwa menentukan dalam hidupnya dan merupakan peristiwa mengesankan karena:
  • Ibu merasa bangga karena telah mengalami kesulitan, kecemasan, kesakitan, penderitaan dengan tenaganya sendiri.
  • Ibu bahagia karena telah mendapat relasi dengan bayinya, ingin cepat tau jenis kelamin, bentuk bayinya.
  • Disamping itu muncul gejala-gejala psikis disebabkan:
  • Ibu mengalami kesenduan, kepedihan hati, kekecewaan dan penderitaan batin missal karena anak hasil hubungan luar nikah.
  • Jenis kelamin anak tidak sesuai harapan, bayi cacat sehingga timbul rasa tidak cinta anaknya.
  • Ibu-ibu yang telah cerai, kelahiran anak merupakan peristiwa tidak menyenangkan.

2.5         Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
  1. Bidan harus hati-hati melakukan komunikasi karena kestabilan emosi belum pulih seperti semula.
  2. Orientasi pembicaraan lebih berkisar penerimaan terhadap bayi serta kondisi fisik dan psikis ibu nifas.

2.6         Prinsip Komunikasi pada Ibu Nifas
  1. Komunikasi difokuskan pada permasalahan kasusnya masa nifas seperti cara menjaga kebersihan, perawatan bagi dan juga kesehatan ibu dan anak. Serta pemulihan organ-organ reproduksi.
  2. Disesuaikan dengan kondisi ibu jika ada informasi atau pesan yang memerlukan suatu tindakan khususnya dana.
  3. Dalam menyampaikan informasi, pesan harus mudah dimengerti dan dipahami oleh penerima.
  4. Jika pesan memerlukan tindakan seperti cara menyusui yang benar, maka pemberi pesan harus memberikan contoh melalui alat media atau mempratekkan langsung pada ibu-ibu tersebut.



DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Yogi Andhi dan Erma Wahyuningrum.2010. Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media

Sabtu, 10 Mei 2014

Tnda-Tanda persaalinan

a. kenceng-kenceng teratur minimal 2 kali dalam 10 menit
b.keluarnya lendir darah
c.perut terasa saakit padaa pingga sampai perut bagian bawah
d.kadang keluaar cairan dari vagina naamun harus di sertai pembukaan

1. tanda bahaya
   a. ketuban pecah sebelum waktunya
   b. perdarahaan bukaan lendir daraah

2. persiapn persalinan
   a. tempat persalinan
   b. penolong
   c. transfortasi
   d. cara menghubngu tenagaa kesehataan
   e. biaya persalinan

3. perlengkpan persalinan
 a. prlengkpn ibu
 b. perlengkapaan bayi


sumber: aanomin.2013. panduan pengajar Guru/Dosen.pusdiknakes dan JHPIEGO/MNH:Jakarta

Persiapan Laktasi pada ibu Hamil

1. persiapan laktasi pada ibu hamil
    a.menjaga asupan nutrisi/gizi pada saat hamil
    b.istirahat yang cukup
    c.menghindari merokok,minuman bersoda dan beralkohol
    d.tidak mengkonsumsi obat-obatan selain resep dari bidan atau dokter
    e.menjaga kebersihan diri
    f.melakukan ANC dengan teratur

2. manfaat perawatan payudara
    a.menjaga kebersihan payudara terutama kebersiahn pada puting susu
    b.melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi pada waktu menyusui
    c. merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI lebih banyak dan lancar
    d.dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara dini dan melakukan upaya untuk mengatasi nya
    e.mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui

3. kerugian atau kelalaian perawatan payudara pada ibu hamil
    a.ASI tidak keluar
    b.puting susu tidak menonjol sehingga bayi susah untuk menghisap
    c.produksi ASI sedikit
    d.infeksi pada payudaara
    e.muncul benjolan paada paayudara

4. bentuk puting susu
    a.panjang
    b.pendek
    c.normal
    d.terbenam

sumber : ibu riska,Asuhan Kebidanaan.

Rabu, 30 April 2014

ketidak nyamanan yang umum pada kehamilan dan cara meringankan

Mual/muntah
Penyebab pasti tidak diketahui, mungkin disebabkan:
  • Perubahan hormonal (peningkatan kadar hcG, estrogen/progesterone, gula darah rendah)
  • Kelebihan asam gastric/asam klorida
  • Peristaltic lambat (mengakibatkan estrogen dan progesterone meningkat)
  • Perubahan dalam metabolisme
  • Pembesaran uterus
  • Faktor emosional yang labil
  • Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan histamin”)
Cara meringankan/mencegah
  • Hindari bau atau faktor penyebab
  • Makan porsi kecil tapi sering, bahkan setiap 2 jam
  • Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun pagi
  • Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah) sebelum tidur malam dan sesudah bangun pagi
  • Duduk tegak setiap kali selesai makan
  • Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang
  • Makan-makanan kering dan minum diantara waktu makan
  • Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba
  • Hindari menggosok gigi setelah makan
  • Istirahat sesuai dengan kebutuhan dengan mengangkat kaki dan kepala agak ditinggikan
  • Hirup udara segar, pastikan cukup udara di dalam rumah
Terapi
Gunakan obat-obatan hanya bila tindakan secara non farmakologis gagal dan hanya untuk jangka pendek, misalnya:
# antihistamine : dimenhydrinate, doxylamine succinate
# metoclorpramide hydrochloride
# hindari buclizine. Meclizine (bersifat teratogenik)
# jika berat : terapi vitamin B6
# keterangan lebih lanjut hubungi dokter n_n
Tanda-tanda bahaya
  • Pertambahan berat badan (BB) yang tidak memadai
  • Kehilangan BB yang sidnifikan
  • Malnutrisi
  • Hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan selama kehamilan)
  • Dehidrasi
  • Ketidakseimbangan elektrolit
  • Pastikan tidak ada appendicitis dan pancreatitis
Ptyalism (Salivasi/ kelenjar liur yang berlebihan)
  • Hal ini meningkat sejak 2-3 minggu usia kehamilan dan berhenti saat persalinan
  • Patogenesis tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh :
# Meningkatnya keasaman mulut oleh asupan pati yang akhirnya  menstimulasi kelenjar salivary untuk meningkatkan sekresi
# Ptyalism sering juga menimbulkan mual, sehingga ibu hamil sering menghindari makan
Pengobatan
Gunakan pencuci mulut astringent, permen karet, permen yang keras
Fatique (kelelahan) selama trimester I
  • Penyebab tidak diketahui. Mungkin berhubungan dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan
  • Efek dari fatique yaitu meningkatnya intensitas respon psikologi wanita selama waktu ini
Cara meringankan atau mencegah
  • Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
  • Dorong ibu untuk sering beristirahat
  • Aktivitas sedang dan nutrisi yang baik dapat emngurangi kelelahan
Terapi
  • Tidak perlu memberikan obat-obatan
  • Suplemen vitamin dan zat besi dapat membantu untuk kesehatan
Tanda-tanda bahaya
  • Terdapat gejala anemia (lelah, konjungtiva mata pucat dll)
  • Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan/ aktivitas sehari-hari
  • Tanda dan gejala depresi
  • Tanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit kronis
Pica (ngidam makanan)
  • Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita mengenai apa yang bisa mengurangi mual dan muntah
  • Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan yang lebih merangsang
  • Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup bergizi dan makanan yang diidamkan bukan makanan yang tidak baik
Sakit punggung bagian atas
  • Terjadi pada trimester I kehamilan
  • Penyebab: meningkatnya ukuran dan volume payudara yang merupakan salah satu tanda presuratif kehamilan
  • Pembesaran mungkin menghasilkan ketegangan otot jika payudara tidak cukup ditopang
  • Cara mengurangi : gunakan bra yang pas dan menopang
Sakit punggung bagian bawah
  • Terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan
  • Dasar anatomis dan fisiologis :
o Kurvatur dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus membesar
o Spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf
o Kadar hormon yang meningkat, sehingga cartilage didalam sendi-sendi besar menjadi lembek
o Keletihan
Cara meringankan
  • Gunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda
  • Hindari sepatu atau sandal hak tinggi
  • Hindari mengangkat beban yang berat
  • Gunakan kasur yang keras untuk tidur
  • Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
  • Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah menjadi terhambat
Terapi
Jika terlalu parah gunakan penopang abdomen eksternal
Leucorrhea
  • Peningkatan sejumlah lendir dan kelenjar endoservical sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen
  • Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh doderlein basilus
Cara meringankan
  • Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
  • Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih kuat daya serapnya
  • Hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon
Terapi
  • Hindari pencucian vagina (douching)
  • Gunakan bedak tabur untuk mengeringkan (polider), tetapi jangan terlalu berlebihan
  • Cara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan daun sirih
Tanda bahaya
  • Jika sangat banyak,/ berbau menyengat/ warna kuning/ abu-abu (servicitis, vaginitis)
  • Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
  • Perdarahan pervagina (abruption plasenta, placenta previa, lesi pada servix/ vagina, bloody show)
Nocturia (sering BAK)
  • Trimester I
Peningkatan berat fundus uterus, denganmelembutkan isthmus (tanda hegar) menyebabkan meningkatnya antefleksi membesarnya uterus, yang emnekan langsung kandung kemih
  • Trimester III
Terjadi lebih sering pada primigravida (ibu yang baru pertama kali hamil). Bagian terbawah janin menurun ke pelvic dan menyebabkan tekanan langsung pada kandung kemih. Tekanan membuat wanita merasa perlu BAK
Cara meringankan
  • Penjelasan mengenai terjadinya
  • Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
  • Perbanyak minum pada siang hari
  • Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan
  • Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kpoi, teh, cola dengan kafein dll
Tanda bahaya
wanita hamil menghadapi resiko lebih besar terhadap infeksi saluran kemih dan pyelonephritis karena ginjal dan kandung kemih mengalami perubahan
Chloasma gravidarum
  • Terjadi pada trimester II
  • Kecenderungan genetic peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesteron dapat merangsang hormone melanogenic
Pencegahan
  • Hindari sinar matahari berlebihan selama masa kehamilan
  • Gunakan bahan pelindung non-alergis
Terapi farmakologis
  • Hindari penggunaan hydroqinones, karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya
Diarrhea
  • Terjadi pada trimester I, II, III
  • Mungkin akibat dari peningkatan hormone
  • Efek samping dari infeksi virus
Cara meringankan
  • Cairan pengganti rehidrasi –oral
  • Hindari makanan berserat tinggi seperti sereal kasar, sayur-sayuran, buah-buahan, laktosa yang mengandung makanan
  • Makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi
Edema dependen
  • Terjadi pada trimester II dan III
  • Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
  • Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
  • Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
  • Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/ pada vena kava inferior ketika berbaring
Cara meringankan atau mencegah
  • Hindari posisi berbaring terlentang
  • Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan
  • Angkat kaki ketika duduk/istirahat
  • Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
  • Lakukan senam secara teratur
Tanda bahaya
  • Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan proteinuria serta hipertensi (waspada preeklampsi/eklampsia
Kram kaki
  • Biasanya terjadi setelah kehamilan 24 minggu
  • Dasar fisiologis penyebab masih belum jelas
  • Bisa terjadi karena :
o Kekurangan asupan kalsium
o Ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor
o Pemnbesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh dasar pelvic, dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah
Cara meringankan
  • Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornay tinggi) dan cari yang high calcium
  • Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang terkena kram
  • Gunakan penghangat untuk otot
Terapi
  • Suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung fosfor
  • Gunakan antacid alumunium hidroksida untuk meningkatkan pembentukan fosfor yang tidak melarut
Tanda bahaya
  • Tanda-tanda thrombophlebitis superficial/ trombosis vena yang dalam
Insomnia
  • Terjadi mulai pada pertengahan masa kehamilan
  • Disebabkan oleh :
o perasaan gelisah, khawatir atau pun bahagia
o ketidaknyamanan fisik seperti membesarnya uterus, pergerakan janin, bangun di tengah malam karena nocturia, dyspnea, heartburn, sakit otot, stress dan cemas
Cara meringankan
  • Gunakan teknik relaksasi
  • Mandi air hangat, minum-minuman hangat (susu, the dengan susu) sebelum pergi tidur
  • Melakukan aktivitas yang tidak menstimulasi sebelum tidur
Terapi
  • Gunakan antihistamin
  • Hindari obat-obatan tidur (dapat emlintasi sawar plasenta)
Tanda bahaya
  • Keletihan yang berlebihan
  • Tanda-tanda depresi
Striae gravidarum
  • Terjadi pada bulan ke 6-7
  • Penyebab tidak jelas
  • Bisa timbul akibat perubahan hormon/gabungan antara perubahan hormone dan peregangan
Cara meringankan
  • Gunakan emollient topical jika ada indikasinya
  • Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen
Hemorrhoids
  • Terjadi pada trimester II dan III
  • Sering terjadi karena konstipasi
  • Dukungan yang tidak memadai pada vena hemorrhoid di area anorectal
  • Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah
  • Progesterone menyebabkan relaksasi dindiong vena dan usus besar
  • Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada vena hemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan kongesti pada vena pelvic
Cara meringankan/mencegah
  • Menghindari konstipasi
  • Menghindari ketegangan selama defekasi
  • Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi
  • Kompres es/ garam Epsom
  • Latihan kegel, untuk mengencangkan otot-otot perineal
  • Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan
Konstipasi
  • Terjadi pada trimester II dan III
  • Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat
  • Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus besar
  • Penyerapan air dari kolon meningkat
  • Efek samping penggunaan suplemen zat besi
Cara meringankan
  • Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti: buah/juice prem, minum cairan dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
  • Istirahat cukup
  • Senam/exercise
  • Membiasakan BAB secara teratur
  • BAB segera setelah ada dorongan
Terapi
  • Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan)/emollients. Seperti : supositoria dll
  • Hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant) saline, hiperosmotis, diphenylmethane, castor dll
Tanda bahaya
  • Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi)
  • Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)
Heart burn (panas dalam perut)
  • Mulai terasa selamatrimester kedua dan makin bertambah bersamaan dengan tambahnya usia kehamilan, hilang saat persalinan
  • Heart burn istilah lain untuk regurgitasi/refluks
  • Kandungan asam gastric (asam klorida dalam lambung) pada esophagus bagian bawah oleh peristaltic balik. Keasaman menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan tidak enak.
Penyebab:
  • Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah progesterone
  • Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang kemungkinan karena meningkatnya progesteron dan tekanan uterus
  • Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan oleh pembesaran uterus
Cara meringankan
  • Makan porsi kecil tapi sering
  • Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/ makanan yang berbumbu merangsang
  • Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat (mengiritasi gastric)
  • Hindari berbaring setelah makan
  • Hindari minuman selain air putih saat makan
  • Kunyah permen karet
  • Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik
Terapi
  • Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida alumunium dan magnesium)
  • Hindari kalsium karena dapat menimbulkan hiperaciditas (peningkatan asam dalam lambung)
  • Hindari sodium bicarbonate, bismuth salicylate
Tanda bahaya
  • Kehilangan berat badan/keletihan yang amat berat
  • Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat, hipertensi dan edema patologis pada trimester III (preeklampsia)
  • Nyeri perut yang hebat (abruption placenta, persalinan prematur, appendicitis)
Perut kembung
  • Terjadi pada trimester II dan III
  • Motilitas gastrointestinal menurun, menyebabkab terjabdinay perlambatan waktu pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone pada relaksasi otot polos dan penekanan uterus pada usus besar
Cara meringankan
  • Hindari makanan yang mengandung gas
  • Mengunyah makanan secara sempurna
  • Pertahankan kebiasaan BAB yang teratur
  • Posisi knee chest (posisi seperti sujud tapi dada ditempelkan ke lantai) hal ini dapat membantu ketidaknyamanan dari gas yang tidak keluar
Sakit kepala
  • Biasa terjadi pada trimester II dan III
  • Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan
  • Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah
Cara meringankan
  • Teknik relaksasi
  • Memassase leher dan otot bahu
  • Penggunaan kompres panas/es pada leher
  • Istirahat
  • Mandi air hangat
Terapi
  • Gunakan paracetamol
  • Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik
Tanda bahaya
  • Bila bertambah berat atau berlanjut
  • Jika disertai dengan hipertensi dan proteinuria (preeklampsi)
  • Jika ada migraine
  • Penglihatan berkurang atau kabur
Dispareunia (rasa sakit pada saat berhubungan seksual)
  • Terjadi selama kehamilan
  • Akibat pembesaran uterus, hal ini menyebabkan penurunan sirkulasi, pelvic/vagina kongesti
  • Masalah fisik mungkin disebabkan oleh pembesaran abdomen/masuknya bagian terbawah janin ke dalam pelvic
  • Faktor psikologis : miskonsepsi dan takut menyakiti janin
Cara mengurangi
  • Perubahan posisi, hal ini akan meredakan masalah yang disebabkan oleh pembesaran abdomen/rasa sakit dari penetrasi yang dalam
  • Diskusi miskonsepsi dan ketakutan, agar wanita tidak khawatir berlebihan
  • Kedua pasangan sebaiknya membuka informasi pada cara alternative untuk kepuasan seksual masing-masing

 sumber:
  http://lenteraimpian.wordpress.com/2008/03/16/ketidaknyamanan-yang-umum-pada-kehamilan-dan-cara-meringankannya/

Senin, 07 April 2014

genitalia wanita




  • Mons pubis
           Mons pubis banyak mengandung kelenjar sebasea (minyak) dan ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar, dan ikal pada masa pubertas, yaitu sekitar satu sampai dua tahun sebelum wanita haid. Rata-rata menarche (wanita haid) terjadi pada usia 13 tahun. Mons berperan dalam sensualitas dan melindungi simfisis pubis selama koitus (hubungan seksual). Semakin bertambahnya usia, jumlah jaringan lemak di tubuh wanita berkurang dan rambut pubis menipis.
  • Labia mayor
Labia mayor adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis. Labia mayor memiliki panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm dan agak meruncing pada ujung bawah.  Labia mayor melindungi labia minor, meatus urinarius, dan introitus vagina (lubang vagina). Penurunan produksi hormone menyebabkan atrofi labia mayor.
Pada permukaan lateral kulit labia yang tebal, memiliki pigmen lebih gelap dari pada jaringan sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar (sama dengan rambut di mons pubis) dan semakin menipis kearah luar perineum. Permukaan medial (arah dalam) labia mayor licin, tebal, dan tidak ditumbuhi rambut. Labia mayor mengandung suplai kelenjar sebasea dan banyak kelenjar keringat serta banyak mengandung pembuluh darah. Labia mayor sensitive terhadap nyeri, sentuhan, dan suhu tinggi. Hal ini diakibatkan adanya jaringan saraf yang menyebar luas, yang berfungsi sebagai rangsangan seksual.


  • Labia minor
Labia minor terletak di antara dua labia mayor dan merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut, yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dan menyatu dengan fourchette. bagian lateral dan anterior labia  mengandung pigmen, permukaan medial labia minor sama dengan mukosa vagina merah muda dan basah. Pembuluh darah yang banyak membuat labia berwarna merah kemerahan dan memungkinkan labia minor membengkak, bila ada stimulus emosional dan stimulus fisik. Kelenjar di labia minor  melumasi vulva. Suplai saraf yang banyak membuat labia minor menjadi sensitif. Ruangan antara kedua labia minor disebut vestibulum.
  • Klitoris
Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak di bawah arkus pubis. Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang terlihat sekitar 6×6 mm atau kurang. Ujung badan klitoris dinamakan glans dan lebih sensitive dari pada badannya. Saat wanita secara seksual terangsang, glands dan badan klitoris membesar.
seksualitas wanita. Jumlah pembuluh darah dan persarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitive terhadap suhu, sentuhan, dan sensasi tekanan. Fungsi utama klitoris yaitu untuk menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.

  • Vestibulum
Vestibulum adalah suatu daerah yang berbentuk lonjong, terletak antara labia minora, klitoris, dan fourchette. Vestibulum  terdiri dari dua muara uretra, kelenjar parauretra (vetibulum minus atau Skene), vagina, dan kelenjar paravagina (vestibulum mayus, vulvovagina, atau Bartholin). Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teritasi oleh bahan kimia (deodorant semprot, garam-garaman, busa sabun), panas, rabas, friksi (celana jins yang ketat).
vestibulum terletak sekitar 2,5 cm di bawah klitoris.
Kelenjar vestibulum minora adalah struktur tubular pendek yang terletak pada arah posterolateral di dalam meatus uretra. Kelenjar ini memproduksi sejumlah kecil lender yang berfungsi sebagai pelumas.
Hymen merupakan lipatan yang tertutup mukosa sebaigan, bersifat elastic, tetapi kuat, dan terletak di sekitar introitus vagina. Pada wanita yang perawan, hymen dapat menjadi penghalang pada pemeriksaan dalam, pada insersi tampon menstruasi atau koitus. Hymen ini bersifat elastic sehingga memungkinkan distensi dan dapat mudah robek. Terkadang hymen menutu pi seluruh orifisum yang menyebabkan hymen tertutup secara abnormal dan menghalangi pasase aliran cairan menstruasi, pemasangan alat (spekulum), atau koitus. Setelah pemasangan alat, pemakaian tampon, atau melahirkan pervaginam, dapat terlihat sisa robekan hymen (karunkulae hymen atau karunkula mirtiformis).
Kelenjar vestibulum mayor adalah gabungan dua kelenjar di dasar labia mayor masing-masing satu pada setiap sisi orifisium vagina. Beberapa duktus dengan panjang 1,5 cm, menjadi saluran pengeluaran dari setiap kelenjar. Setiap duktus membuka ke lekukan antara hymen dan labia minor. Kelenjar mensekresi sejumlah kecil lender yang jernih dan lengket, terutama setelah koitus. Keasaman lender yang rendah (pH tinggi)


·         Hymen (selaput dara)
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari
introitus vaginae. Biasanya hymen be
rlubang sebesar ujung jari hingga
getah dari genitalia interna dan darah haid dapat mengalir ke luar. Bila
hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum. Setelah partus,
hanya tinggal sisa – sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut :
carunculae myrtiformis.
  • Perineum
Perineum merupakan daerah muscular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus. Perineum membentuk dasar badan perineum.
           

·         Vulva
Vulva ialah tempat bermuara nya system uroginetal. Di bawah prepusium klitoridis terletak klitoris.kira-kira 1,5 cm di bawah klitoris terdapat orifisium urethrae eksternum (lubang kemih).di kanan dan kiri lubang  kemih terdapat dua lubang kecil dari saluran yang buntu (duktus paraurethralis atau duktus skene).

2.Genetalia Interna




·         .vagina
vagina di depan berukuran 6,5 cm dan di belakang 9,5 cm , sumbunya berjalan kira – kira sejajar dengan arah pinggir bawah simfisis kepromontorium. Pada pertumbuhan janin dalam uterus  2/3 bagian atas vagina  berasal dari duktus mulleri (asasl dari entoderm ),  bagian bawah 1/3 dari lipatan-lipatan ektorderm.
Mukosa vagina berlipat-lipat horizontal lipatan itu di namakan ruga,ruga-ruga terlihat 1/3 pada bagian distal vagina pada seorang virgo atau nullipara,sedangkan pada multipara lipatan-lipatan untuk sebagian besar hilang.dinding vagina bagian bawah terdapat uretra sepanjang 2,5-4 cm, dinding vagina bagian belakang lebih panjang dan membentuk forniks posterior yang jauh lebih luas dari pada forniks anterior.kedua forniks itu di kenal forniks lateralis sinistra dan dekstra .
Pada wanita yang yang telah melahirkan anak ,pada kedua dinding vagina sering di temukan tempat yang kondor dan agak merosot ( sistokele dan  rektokele).

·           uterus
uterus pada seorang dewasa berbentuk seperti buah  advokat atau buah peer yang sedikit gepeng. Panjang uterus 7-7,5 cm, lebar 5,25 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus terdiri atas korpus uteri (2/3 bagian atas) dan serviks uteri (1/3 bagian bawah).dinding uterus terdiri atas miometrium yang merupakan otot polos berlapis tiga :

a)      Bagian luar (longitudinal)
b)      Bagian dalam (sirkuler)
c)      Kedua lapisan beranyaman
Miometrium dalam keseluruhan nya dapat berkontraksi dan berelaksasi. Uterus wanita dewasa terletak di sumbu tulang panggul dalam anteversiofleksio (serviks ke depan atas) dan membentuk sudut vagina ,sedang korpus uteri berarah ke depan dan  membentuk sudut 1200-1300 dengan serviks uteri.
·         Tuba fallopi
panjang tuba 11-14  cm. Bagian yang berada di dinding uterus di namakan pars  intertisialis ,lateral dari itu ( 3-6) terdapat pars isthmika yang masih sempit ( diameter  4-10 mm ) dan mempunyai ujung terbuka menyerupai anemone yang di sebut infundikulum. Bagian luar tuba di liputi oleh peritoneum fiserale otot dinding tuba terdiri atas ( dari luar kedalam ) otot longitudinal dan otot sirkuler . mukosatuba terdiri atas epitelkubik sampai silindrik dengan serabut-serabut dan yg bersekresi mengeluarkan getah,  sedangkan yang berserabut dengan getarannya meninbulkan suatu arah kavum uteri
·         ovarium
indung telur pada seorang dewasa sebesar ibu jari tanggan, terletak di kiri dan di kanan, dekat pada dinding pelvis divossa ovarika terletak pada lapisan bagian belakang ligamentumlatum. Pada waktu di lahirkan bayi mempunyai sekurang-kurangnya 750.000 oogonium 

3.Anatomi  Tulang  Panggul

Kerangka seorang pria lebih kuat dan kekar, sedangkan seorang wanita lebih di tunjukan kepada pemenuhan fungsi reproduksi pada wanita bentuk torak mempunyai bagian bawah yang lebih luas untuk keperluan kehamilan, panggul berbentuk dinekoid dengan alailiyaka lebih lebar dan cekung, promontorium kurang menonjol, simfisi lebih pendek . inklinasi pangul pada wanita lebih besar dari pada inklinasi pada pria.

4.Siklus Menstruasi
Panjang siklus mensrtuasi iyalah jarak antara tanggal mulainya haind yang lalu dan mulainya haind berikutnya. Panjang siklus haind yang normal atau di anggap sebagai siklus haind yang klasik 28 hari. Panjang siklus haind di pengaruhi oleh usia seseorang rata – rata panjang siklus haind  pada gadis usia 12 tahun adalah 25,1 hari pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun 51,9 hari siklus haind suadah tidak sering di jumpai biasanya pada manusia hanya 20% saja 97% wanita yang berovulasi siklus haindnya berkisar antara 18 – 42 hari jika kuarang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur  siklusnya tidak berovulasi  lama haind biasanya 3 – 5 hari atau 7 – 8 hari jumblah darah yang keluar rata – rata 33,2 kurang lebih 16 cc. Wanita yang lebih tua biasanya darah yang keluar lebih banyak jika lebih dari 80 cc di anggap patologi
5.Konsepsi
Konsepsi adalah peristiwa pertemuan antara sperma dengan telur yang menandai awal kehamilan.  Rangkaian kejadian nya yaitu pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi(pelepasan telur), penggabungan gamet,implantasi embrio didalam uterus.
Peristiwa konsepsi terjadi diampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus menstruasi normal . ovulasi adalah peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi.
Pada saatcoitus, 3-5 cc semen yang ditumpahkan ke dalam forniks posterior, dengan jumlah spermatozoon sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari serviks terus melintasi uterus menujutuba fallopi. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengandarah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur  yang telah dibuahi oleh sperma akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi bakal janin (embrio). Gerakan sperma di dalam rongga uterus dan tuba disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut.
6. Cara Menghitung Usia Kehamilan
·         .naegele’s
 Menstruasi harus teratur, 28 hari
HPL=(hari+7),(bulan-3 atau +9) (tahun+1)
11-8-03      à       18-5-04
05-1-03                12-10-03
UK: 280 ±  14 hari atau 38-42 mg
37 to 41           : fullterm
28 to 37           : preterm
42 or more       : postterm
2. tinggi fundus
Di mulai dari 12 sampai 38
3.pendekatan dengan hasil pemeriksaan
 Gerakan janin
-          16 mg pada multi gravid
-          18 mg pada primigravida
Test hamil sendiri (sensitive test): 5 minggu
USG: pengukuran GS,CRL,BPD dan DJJ

Cara menghitung usia kehamilan yang pertama adalah dengan menggunakan metode kalender. Penggunaan metode ini mutlak membutuhkan pengetahuan lebih mengenai siklus haid seseorang. Sebab penghitungannya  didasarkan pada  tanggal berapa haid anda yang terakhir. Kemudian tanggal itu akan diolah dengan menggunakan rumus Naegele yaitu tanggal terakhir haid +7, kemudian bulan haid – 3 serta tahun ditambah dengan angka 1.


 7. ANATOMI TELUR


Ovum atau sel telur adalah suatu sel terbesar dalamtubuh manusia. Ukuran ovum sekitar 0,2 mm dan tertutup dalam folikel telur dari indung telur. Ovum dilingkari oleh zona pellusida dan dilapisi oleh korona radiata.
Saat ovulasi ,ovum keluar dari  folikel ovarium yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Kadar ekstrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterine,sehingga silia tuba tersebut dapat menangkap ovum dan menggerakannya sepanjang tuba menuju rongga rahim.